Tuesday, April 26, 2011

sembilan

Akhirnya kata pisah itu terucap lagi setelah sekian lama kujaga rapat

Ya…

Kami berpisah hamper di ¾ tahun ke empat hubungan perjalanan kisah kami

Mau bagaimana pun itu adalah sebuah pilihan

Walau untuk saat ini aku tidak menyesali semua ini

Tapi sedikit rindu itu masih ada


Tuhan…

Begitu banyak kesalahan yang kami buat

Aku ingin dan berharap Kau bukakan pintu hati kami

Kau lembutkan hati kami yang keras

Kau satukan jiwa yang tak bisa bersatu ini

Kenapa tak ada yang mengalah?

Kenapa ego menjadi nomor 1?

Kenapa semua hal terkesan buruk?

Terbaca sensitive

Atau apalah yang tak bisa difahami kasat matanya

Tapi hanya hati yang mampu teriris

Ya Allah…

Dari lubuk hatiku yang paling dalam

Aku menyayanginya sepenuh hidupku

Aku menyayanginya lebih dari diriku

Tapi kenapa aku tak mampu memilikinya seutuhnya?

Kenapa aku tak mampu menjadi bagian dari hidupnya?

Kenapa aku tak mampu menjadi bagian yang dia jaga?

Kenapa aku tak mampu menjadi bagian yang dia lindungi?

Kenapa dia harus kasar kepadaku?

Kenapa sikap dan sifatnya tidak berubah?

Kenapa dia temperamental?

Kenapa dia tak memikirkan perasaanku?

Ya sudahlah…

Bearkan rasa ini terkubur dihati

Bearkan dia tersimpan rapi

Hanya aku yang mengetahui sendiri

Andai dia mengerti

Bukan maksud untuk memenjarakannya

Kenapa tak pernah melihat positifnya?

Kenapa yang Nampak hanya negatifnya?

Apa karena dia berpikir aku juga sebaliknya?

Aku memandangnya lelaki yang hebat

Aku memandangnya lelaki yang sayang&setia padaku

Tapi terkadang sikap dia yang sok hebat membuat ku risih

Sikap yang temperamental membuatku sedih

Aku mencoba menutupi sikapnya dari orang banyak

Tapi dia sendiri yang menonjolkannya

Apa lagi yang harus kuperbuat?

Dia mengancam orang, seakan dia hebat dengan pisaunya

Dia membentak orang seakan dia hebat dengan suaranya

Dia mendiami orang, seakan dia hebat punya yang lain

Padahal aku tau dia lemah

Dia gak bisa sendiri

Dia butuh teman

Dia manja

Dia ingin diperhatiin

Kebiasaan itu yang tak mampu aku tinggalkan

Itu yang membuatku kangen

Tapi benteng temperamental dan sok itu yang membuatku tak bisa melewatinya

Tolong sayang….

Aku menyayangimu tulus dari hatiku

Masih ingin kau jadi imamku

Masih ingin kau menjadi abi dari anak2Q

Masih ingin terbangun dalam ¼ malam terakhir

Masih ingin menulis kata2 cinta yang kau bilang hanya kita yang tau

Masih ingin bermimpi bersamamu mendapat gelar2 yg lain

Masih ingin bersamamu berjalan ke kota impian kita

Masih ingin bersamamu membangun taman impian

Masih ingin bersamamu melihat pagi bersama

Sayang…

Tolong fikirkan

Aku tak bermaksud untuk memenjarakanmu

Tak ada lelaki yang suka diperintah

Tapi aku mencoba mengingatkan yang berkesan semua itu perintah

Aku ingin kau dipandang baik

Aku ingin kau jadi pribadi yang baik

Aku ingin kau jadi jiwa yang kuat sayang

Walau tanpa aku disampingmu

Walau harus kurelakan kau bersama bidadari lain bersanding

Walau harus kau ikat cincin dijemari tangannya

Walau harus gaun indah itu jadi miliknya

Walau harus nama diundangan itu menjadi namanya

Walau harus aku yang melewati tenda birumu

Mungkin yang akan terlihat adalah papan bunga untukku

Untuk mengantarkanku

Aku disana tenang sendiri

Dan menghadapi apa yang harus kudapat

Siksaan atau kenikmatan?

Aku berdoa mudah2an yang terbaik senantiasa untukmu

Semoga Allah selalu menjagamu

Semoga Allah selalu membimbingmu

Semoga Allah terus menuntunmu

Dan semoga Allah membukakan pintu hatimu

Amien…

Pojok kamar sembilan

No comments:

Post a Comment

terima kasih telah mengunjungi blog saya
mohon sarannya