tak ada yang berbeda
hanya saja sore kemarin aku masih tampak sendiri
merenung dan bertanya
mengapa semua ini terjadi???
senja pagi inipun tak mengisyaratkan apapun
kala aku tersenyum manis
saat sapaan pagi itu menyerumput bibirku
ya...
pesan singkat itu memang membuatku geli
tak biasa dia begitu
walau terkemas dalam gombal pasca melebarnya gencatan senjata
huhhhhhhhhhhhh
aku masih sangat ingat betapa lepasnya seyumku untuk kalimat itu
aku berharap sesaat lagi sebentar lagi
kami kembali untuk bersama berbagi cerita
air...
awal cerita yang membuat cerita ini tak hangat
tak ku rela karna air yang sedang tidak bersahabat pada hubungan kami
sampai sesaat ...
tidak lama...
hanya sekejap
aku merasa menjadi wanita paling beruntung...
harus lagi menikmati getirnya pahit melawan rasa ini
haruskah aku bertahan dengan segelintir cerita yang tidak habis kumengerti
sampai kapan aku harus begini???
dia datang menghampiri
pojok, sudut dan dinding
tapi ntah karna inginku, inginnya
atau ingin siapa...
aku tidak yang pertama...
always...
bukan lagi...
ada banyak tempat yang harus dia singgahi terlebih dahulu
sampai semua itu pecah memuncak...
ya Allah...
seegois inikah aku???
haruskah aku bertahan dalam kubangan ini?
sampai kapan ya Allah?
kepala ini tak sanggup lagi menahan beban pikiran yang menumpuk
air mata ini tak sanggup menahan bendungan air mata yang terus ingin keluar
dada ini tak sanggup menahan sesaknya perasaan yang tak tertampung
dan nama ini tak sanggup lagi melihat kejadian semua ini
ya Allah ...
kalau memang hamba sangat bersalah...
mohon jadikan hamba pribadi yang lebih baik, wanita yang mampu menjaga diri dan keluarga
mengontrol segala emosi dan perasaan marah yang mampu ditahan oleh tangis...
membawa diri kearah manusia yang lebih baik
amiennnnnnnnn
Allahumma amien
Pojok Suni, senja malam 23 januari 2011 18:45
sendiri meratapi nasip hidup
No comments:
Post a Comment
terima kasih telah mengunjungi blog saya
mohon sarannya